Head Bar

Sunday, January 19, 2014

Air itu tidak sesederhana molekulnya

Sebelumnya gue mau curhat dikit , kemaren gue pesen film lewat online shop bukan film biru loh ya sorry sob ga maen mesen film begituan , kalo lagi mau juga download sendiri ga usah beli *eh eh kokgitusih* #kemudianbernyanyi, dan sampe sekarang ga dikirim kirim. Penipuan? Bukan , babang babang onlineshopnya kebanjiran , kasian banget. Berhubung gue punya jalinan kasih yang baik antara penjual dan pembeli , kita berdua sekarang saling bbman ngobrolin tentang banjir , so sweet abis , abis so sweetnya.

Ngomong ngomong soal banjir , kita bakal ngomong ngomong soal air , gue pernah baca di majalah national geographic indonesia ada quote yang menurut gue bener bener bagus "urusan air tidak sesederhana molekulnya" air yang cuma terdiri dari dua atom hidrogen yang bergabung dengan satu atom oksigen ini udah dari jaman dahulu kala juga udah bermanfaat tapi juga udah ngebuat suatu bencana , kita lihat jaman nabi dulu aja udah ada banjir , malah lebih keren banjirnya setinggi gunung , ini semua tergantung cara kita mengurusnya. Air yang kita ambil secukupnya , kita kasih sirup di aduk aduk bakalan manis kalo diminum. Tapi kalo air diambil secukupnya , kita kasih garem di aduk aduk rasanya ga bakalan manis , mau diminumpun otak nolak, iya otak gue punya mulut. 

Itu baru air yang sedikit loh ya , ngurusinnya harus tepat. Gimana coba dengan air yang lebih banyak , contoh air di sungai. Gue yakin tuhan nyiptain air ke dunia dengan proporsi yang udah pass dan sudah dengan keadaan yang sangat teratur. Kenapa air yang sederhana itu bisa ngebuat bencana sekarang ? Lagi lagi urusan air tidak sesederhana molekulnya. Mungkin cara kita yang salah memperlakukan bisa jadi penyebab. Cara kita memanfaatkan alam , mungkin merusak aturan yang telah dibuat oleh tuhan ketika menciptakan dunia. Faktor penghijauan , penataan tata kelola air yang kurang baik bisa menjadi variable x1 dan x2 yang membuat terjadinya banjir. Dengan didukung oleh letak geografis pada kasus tertentu seperti jakarta dan bogor misalnya air yang mempunyai sifat mengalir dari dataran tinggi ke yang rendah pasti seneng banget berseluncur apalagi dengan daerah resapan yang kurang. Seandainya air itu manusia, dia itu sekarang ibaratnya anak kecil yang kurang didikan orang tua , badung . Seandainya dia punya instagram , mungkin dia lagi menikmati foto selfienya terus di upload dengan hastag #instaair #prosotan #rame-rame #hangoutwithfriend . Dan kalian tau siapa orang tua anak badung ini ? Kita , iya lo , gue , orang orang di bumi ini yang cukup pintar tapi tidak cukup pintar untung mengatur air.

Nah , ngomong ngomong soal air , gitu juga hidup kita . Hidup itu harusnya sederhana , tetapi ga mudah untuk diaturnya . Tergantung kita gimana ngaturnya , tinggal dipilih mau di kasih sirup ? Atau malah di campur dengan garam ?

Air memang tidak sesederhana molekulnya ya 

(foto diambil dari jendela kamar gue lh , fotonya ada aura galau gitu ya , padahal gue fotonya ga sambil galau , ditambah sedikit teks di atas biar agak keren)

No comments:

Post a Comment