Head Bar

Sunday, November 14, 2010

akhir cinta yang membahagiakan

halo semua blogger , yang sedang melintas , sedang membaca dan sedang melihat blog saya
sebelumnya , apakah kalian masih ingat postingan saya yang berjudul
"Cinta Untukmu Luar binasa"
kalau belum baca , dan yang lupa silahkan klick aja linknya
baru baca nih postingan lagi

oke oke
di postingan ini saya menceritakan happy ending dari ketiga kasus cinta yang sangat freak tersebut
oke saya mulai , bismillah~

Shaolin Love
alkisah akhirnya Lim pan ciau pun , mengikuti program program katakan cinta , untuk menembak si mu thung creb. konsep penembakannya bertemakan "china banget!" , ya mula mula datanglah seekor barongsai berwarna pink , menari nari sambil striptis di sekeliling mu thung crab sampai bugil . after that keluar lah petasan petasan berwarna pink , dengan bunyi "cinta . cinta . cinta" apabila meledak. dan pada klimaksnya lim pan ciau datang dari atas menaiki tapak budha , sambil membawa sebuah "surat lamaran cinta" dan memberikannya ke pada mu thung crab . sentak saja si mu thung crab pun kaget . sambil malu malu babi diapun ngacir menjauhi surprise tersebut . setelah sehari dua hari tiada kabar darinya , ada sedikit rasa kecewa , kesal , gundah , gulana , dan pengen boker di diri lim pan chau . tapi di hari ketiga lim pan chau pun mendapatkan sms dari mu thung crab , sms itu bertuliskan " (Y) ". si lim pan chau pun gembira dan berjoget joget ria mendapatkan sms itu , walaupun sangat tragis sekali , suprise yang maha dasyat , cuma di balas dengan sms yang maha pendek tersebut.

Nuklir Love
setelah insiden penolakan , dan wajahnya menjadi hancur maka anak laki laki tersebut beralih profesi menjadi pengemis , gembel , gelandangan dan trauma akan cinta dan mencinta . tetapi pada suatu hari datanglah seorang putri centil yang mempesona dan membuka hatinya kembali untuk mencintai .hari demi hari dia lalu dengan chat via "buttbook" , melihat reaksi reaksi sang putri di "switter" , dan mencoba smsan . akhirnya dia pun mengetahui bahwa cinta dia tak bertepuk sebelah tangan seperti sebelumnya . dan pada akhirnya dia merencanakan mengatakan cinta pada saat hari ulang tahun si putri , dengan bermodalkan sedikit cindra mata yang di belinya di pasar bambu kuning . dia pun mulai menembak :

krik krik krik
"putri"
"hee"


krik krik krik
"suka ga cindramatanya?*nada datar+tegang*"
"suka"


krik krik krik
"putri"
"he"
krik krik krik
"huffff , sebenernya aku kesini ada maksud lain"


krik krik
"aku cuma mau ngomong"
"aku suka sama kamu , mau ga jadi pacar aku?"
"yaudah"


krik krik *wajah mulai cerah*
"yang jelas dong , mau ga jadi pacar aku? *sok meyakinkan jawaban*"
"iya"

wooooooooowww!!
langsung keluar backsound , terpesonaaa kepada pandangan pertama lalala~~
meskipun penembakan terkesan norak dan sangat tidak mengasikkan , tapi akhirnya dia pun memiliki seorang kekasih yang menerima dia apa adanya

A Century Love
suatu saat sang pria tampan tersambar petir , dan otak nya pun kembali seperti semula , dan kebiasaan suka dengan nenek nenek dia pun hilang seketika . dia di tolong oleh gadis pendatang yang tidak ngerti jalan , ketika dia tersadar dia telah berada di rumah sang gadis , celingak celinguk dia memandang , ada apakah ini? apakah ini dunia? kenapa badan saya besar sekali? kenapa saya berjenggot? kan umur saya baru 5 bulan? wajar saja dia kebingungan dalam hal ini , dikarenakan sejak kecil dia telah kehilangan ingatan. tidak lama kemudian gadis yang menolongnya datang membawa setetes cinta di tangannya . wow sang pria tampan pun terpesona dan jatuh cinta kepada gadis tersebut . sampai akhirnya gadis itu sering di ajak pergi oleh pria tampan tersebut dan diperkenalkan sedikit demi sedikit tentan jalan jalan di kota mereka tinggal . mungkin mereka akan terus begitu , sampai dengan mereka memutuskan untuk serius satu sama lain dan mengikat tali cinta antara mereka . "cocwit"

haha , jadi begitulah akhir cinta mereka
happy ending semua ya ^_^ , saya harap bakal happy ending terus kisah mereka sampai akhir hayat menjemput *serem amat*

NB : cerita ini diangkat dari kisah nyata

No comments:

Post a Comment